Bangsa Eropa Tiba di Indonesia

     Melalui penjelajahan samudra, bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai wilayah Indonesia. Bangsa Barat yang berhasil mencapai atau tiba Indonesia adalah bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Berikut beberapa alasan beberapa bangsa barat tiba di Indonesia.

a. Bangsa Portugis Tiba di Indonesia
     Rombongan bangsa Portugis tiba di Indonesia di bawah pimpinan Alfonso d' Albuquerque. Pada tahun 1511, Alfonso d'Albuquerque berhasil menaklukkan malaka yang merupakan bandar dagang yang sangat ramai di Asia. Setelah berhasil menguasai Malaka, Alfonso d'Albuquerque meneruskan ekspedisinya ke timur sampai di Maluku pada tahun 1512. Rombongan Portugis ini diterima baik oleh kerajaan Ternate yang saat itu terlibat persaingan dengan Kerajaan Tidore. Selanjutnya, Raja Ternate meminta bantuan Portugis dalam melawan Tidore. Atas bantuan Portugis, Tidore dapat dikalahkan ternate. Sebagai imbalannya, Portugis diizinkan untuk mendirikan sebuah benteng (Benteng Sao Paulo) di ternate, Portugis juga mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, bangsa Portugis juga aktiv menyebarkan agama Katolik yang dilakukan oleh Fransiscus Xaverius.

b. Bangsa Spanyol Tiba di Indonesia
     Pada tahun 1521, bangsa Spanyol tiba di Indonesia di bawah pimpinan Sebastian d'Cano. Pelayaran d'Cano adalah melanjutkan pelayaran Ferdinand Maggellan yang terbunuh di Filipina. Di bawah d'Cano, bangsa Spanyol tiba di Tidore. Bangsa Spanyol diterima dengan baik dan dijadikan sekutu oleh kerajaan Tidore. Pada saat itu, terjadi pertempuran antara Ternate yang dibantu Portugis dan Tidore dibantu Spanyol. Pertempuran tersebut dimenangkan oleh Ternate yang didukung oleh Portugis. Akibatnya, Spanyol harus keluar dari wilayah Indonesia berdasarkan Perjanjia Saragosa. Dengan demikian, Portugis tetap berkuasa di Maluku, sedangkan Spanyol berkuasa di Filipina.

c. Bangsa Inggris Tiba di Indonesia
     Perhatian Inggris atas Indonesia sudah dimulai ketika pada tahun 1579 penjelajah asal inggris bernama Francis Drake singgah di Ternate, Maluku. Untuk mengadakan hubugngan dagang dengan kepulauan rempah-rempah di Asia, Inggris membentuk East India Company (EIC). Pada tahun 1602 armadanya sampai di Banten dan mendirikan loji di sana. Pada tahun 1604, Inggris membuka hubungan dengan Ambon dan Banda. Pada tahun 1609, Inggris mendirikan pos di Sukadana (Kalimantan). Pada tahun 1613, Inggris berdagang dengan Makassar pada tahun 1614 Inggris mendirikan loji di Batavia.
     Pengaruh Inggris di Indonesia tidak sekuat bangsa Eropa lainnya. Hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan Inggris bersaing dengan Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir Inggris dari Indonesia. Dengan kekuatan militer dan kemampuan memengaruhi penguasa setempat, armada dagang Belanda mampu membuat Inggris perlahan-lahan tersingkir dari kawasan perdagangan di Indonesia. Setelah terusir dari Banten pada tahun 1682, Inggris memperkuat kedudukannya di Sumatra.

d. Bangsa Belanda Tiba di Indonesia
     Ekspidisi awal Belanda ke Indonesia dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Dirkszoon Keyser. Para pedagang Belanda melakukan ekspidisi ke Indonesia karena para pedagang Belanda dilarang melakukan transaksi di Lisbon dan pelabuhan Portugis yang lain. Akibatnya, para pedagang Belanda tidak dapat membeli rempah-rempah di Eropa. Hal inilah yang mendorong para pedagang Belanda berlayar menuju pusat penghasil rempah-rempah, yaitu Indonesia. Pedagang Belanda ini berangkat dari Tessel tanggal 21 Maret 1595 menggunakan empat kapal. Setelah berlayar selama 15 bulan, mereka tiba di Banten tanggal 22 Juni 1596. Karena tindakannya kurang baik, ekspidisi  Belanda pertama ini diusir dari Banten. Selanjutnya, mereka berlayar ke timur menuju Maluku. Akan tetapi, usaha tersebut gagal karena munculnya permusuhan dengan para penguasa lokal di Indonesia. Akhirnya, kespidisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman ini kembali ke Belanda. Meskipun mengalami kegagalan, ekspidisi pertama ini telah membuka jalan bagi pelayaran-pelayaran bangsa Belanda selanjutnya.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Note: Only a member of this blog may post a comment.